Jumat, 07 Mei 2010

Sendiriku

Sendiri dalam lembah pikiran.
Bertemankan suara tetes air yang menghantam tanah.
Tersesat oleh suaranya yang menenangkan.
Tanah itu hancur, mencekung dan dingin, tapi tetap tenang.
Tenang seakan itu memang semestinya.
Pikiran ku terkikis oleh suara air, seperti tanah yang di lebur air.
Senang merasakan kesendirian ini, tapi...
Aku sendiri...

Udara dingin menemaniku.
Yang mencurahakan dirinya padaku.
Tersadar tetes air terhenti, entah kenapa bulirnya enggan kembali.
Setelah air pergi, aku tau, aku benar-benar sendiri...
Karena air hidupku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar